Hanya di masa pandemi inilah, guru bisa mengajar dari mana saja dan kapan saja, bahkan dengan media apa saja. Tidak terkecuali melalui konferensi video. Salah satu media yang acap kali digunakan adalah Zoom Meeting dan Google Meeting. Penggunaan kedua media ini dirasa paling efektif dalam penyampaian materi, karena guru bisa langsung berinteraksi dengan peserta didik. Akan tetapi, di dalam praktiknya banyak ditemui kendala. Salah satunya adalah kuota internet dan perangkat yang dimiliki oleh peserta didik.
Meskipun telah diberikan bantuan kuota internet dari pemerintah, ternyata tidak sedikit peserta didik yang kesulitan menggunakannya. Alasan yang sering kali keluar adalah koneksi yang tidak stabil. Padahal di dalam akses konferensi video kebutuhan utama adalah koneksi yang stabil. Lalu bagaimana mengatasinya? Menurut saya tidak ada cara lain selain mencari titik terkuat koneksi ataupun beralih provider. Selain kuota internet, ketersediaan peranngkat pada peserta didik pun menjadi kendala.
Tidak tersedianya perangkat pada peserta didik menjadi kendala utama dalam penyelenggaraan kelas melalui Zoom Meeting, media yang selama ini saya gunakan dalam mengajar. Meskipun demikian, sebenarnya setiap peserta didik telah mempunyai kuota internet yang lebih dari cukup untuk mengakses Zoom, tetapi beberapa peserta didik belum cukup memiliki gawai yang mumpuni. Permasalahan yang sering sampai pada telinga saya adalah tidak cukupnya memori untuk menginstal aplikasi Zoom Meeting. Lalu bagaimana solusinya?
Salah satu cara mengatasi hal ini adalah dengan menghubungkan konferensi video melalui Zoom Meeting dengan siaran langsung melalui YouTube. Meskipun tidak bisa seinteraktif Zoom, nyatanya YouTube bisa lebih diakses oleh peserta didik.
Merdeka Belajarnya, Rumah Belajar Portalnya, Maju Indonesia
#merdekabelajar #nadiemmakarim #pembaTIK2020 #merdekabelajar #tributetohendriwidiatmoko #guruberbagi #gurupenggerak
Posting Komentar