Saya Andrian Eka Saputra, S.S. atau akrab disapa Andrian Eksa. Saya baru dua puluh empat tahun dan saat ini berperan sebagai guru Bahasa Indonesia di MTs Negeri 9 Bantul. Perihal pengalaman mengajar, bisa dibilang saya baru saja dilahirkan di dunia pendidikan ini. Dari titel sarjana yang saya tuliskan di awal jelas terlihat bahwa saya mulanya tidak berkonsentrasi pada bidang pendidikan. Hari ini, saya merayakan satu tahun menjadi guru. Sebentar... guru?
Sejujurnya, sampai saat ini, saya belum yakin jika gelar guru
pantas disematkan pada profesi saya. Melihat bagaimana Ki Hadjar Dewantara
memposisikan guru, sepertinya begitu sulit untuk saya capai. Guru bagi Ki
Hadjar Dewantara adalah pendidik yang menuntun dengan hati, tanpa paksaan dan
pemaksaan sehingga peserta didik bisa
belajar dengan merdeka. Bukankah hal ini sulit dicapai? Oleh karenanya, saya
lebih senang dan nyaman menyematkan sebutan “kawan belajar” pada diri saya dan
apa yang saya lakoni.
Sebagai seorang kawan belajar, saya selalu berusaha menjadi kawan
peserta didik ketika di kelas. Saya mencoba menggunakan bahasa yang sering
mereka pakai. Alih-alih bertindak sesuai kaidah kebahasaan Indonesia yang kaku,
saya malah memilih bahasa pergaulan peserta didik yang lentur. Dengan memahami
bahasa mereka, saya yakin bisa menjadi kawan mereka. Ketika sah menjadi seorang
kawan, bukankah saling bertukar pikiran menjadi lebih mudah? Itulah mengapa saya
lebih senang menjadi kawan; menjadi tempat berbagi pendapat dari peserta didik;
dan menjadi seseorang yang mampu mengajak peserta didik maju bersama. Seorang
kawan seperti itu, bukan? Berjuang bersama untuk mengaminkan doa dan cita-cita.
Untuk mencapai doa dan cita-cita manis seperti di atas, saya butuh keyakinan tambahan. Duta
Rumah Belajar menjadi jawaban. Saya membayangkan betapa bahagianya kawan-kawan
saya di kelas ketika kawan belajar mereka adalah seorang Duta Rumah Belajar.
Barangkali mereka tidak begitu paham, tapi saya yakin mereka pasti merasakan.
Menjadi Duta Rumah Belajar bagi saya adalah jalan menuju
pintu-pintu pembelajaran lainnya. Dari balik pintu-pintu itulah saya akan
mencari bekal untuk berbagi. Ya, kepada siapa lagi jika bukan kepada
kawan-kawan saya di kelas? Agar perkawanan kami lebih mengasyikkan tentu saja
dibutuhkan berbagai variasi pertemuan. Dengan menjadi Duta Rumah Belajar, saya
yakin bisa mendapat banyak gagasan-gagasan segar perihal pertemuan. Saya yakin,
Duta Rumah Belajar akan memberi saya sesuatu yang bisa dijadikan alasan
bertemu. Ya, siapa lagi jika bukan dengan kamu. Betul, siapa pun kamu yang
sedang membaca tulisan ini. Mari berkawan dan berjuang bersama mewujudkan
segala doa dan cita-cita. Salim. Terima kasih.
Merdeka Belajarnya, Rumah Belajar Portalnya, Maju Indonesia
#merdekabelajar #nadiemmakarim #pembaTIK2020 #merdekabelajar #tributetohendriwidiatmoko #guruberbagi #gurupenggerak
Posting Komentar