Ruangbelajar Versi Dekstop, Solusi
Belajar Bareng di Ruangguru
Masih
ingat cerita saya dengan Paklik yang kemarin, kan? Kebetulan banget, pas
kemudian saya pulang, anaknya langsung cerita soal ruangguru. Katanya, ruangbelajar
di ruangguru sangat membantunya dalam belajar di rumah.
“Enak,
Mas. Materinya mudah dipahami. Soalnya pakai video gitu. Terus ada latihan-latihan
soal juga. Makasih, ya, Mas.” Ia menunjukkan tampilan aplikasinya kepada saya.
Gadis
ini tiba-tiba lari ke kamarnya. Ternyata ada telpon dari temannya. Temannya itu
ngajak belajar kelompok. Anaknya Paklik, menyarankannya untuk mendownload
aplikasi ruangguru saja. Lebih enak, katanya. Lah kok malah dadi individualis sih?
Saya
yang mencuri dengar pembicaraan mereka melalui telepon, langsung nyamper ke kamarnya. Meski saya sudah
tahu permasalahannya, sebagai basa-basi saya pun tetap menanyakannya kembali. Dia
cerita kepada saya.
“Mas,
aku tuh udah nyaman belajar pakai ruangguru. Pakai HP gini kan enak. Sambil tiduran
pun bisa. Tapi giliran ada yang ngajak belajar kelompok, akunya bingung. Ya sudah,
tak saranin aja dia buat download aplikasi ruangguru. Kan bisa belajar sendiri.”
Saya
mengangguk. Saya mengerti kegalauannya. Terlanjur nyaman itu memang susah untuk
berpindah. Ya elah... bukan itu sih intinya. Anak-anak kalau sudah nyaman
belajar, memang tidak mudah mengubah polanya.
Sayangnya,
anak-anak pun mesti dikenalkan dengan sosial. Tidak mungkin kan membiarkan anak
sekecil itu dijauhi teman-temannya hanya karena tidak mau diajak belajar kelompok?
Saya pun kepo dengan ruangguru. Apa iya cuma bisa diakses lewat HP saja?
Setelah
bertanya kepada Pakde Google, akhirnya saya mendapat sedikit pencerahan. Ternyata,
ruangguru bisa diakses melalui PC atau laptop. Nah, kalau begini kan bisa diakses bareng. Nonton video belajar di
ruangguru bareng-bareng gitu. Nobar sambil belajar. Cakep!
Akhirnya,
kami, saya dan anaknya Paklik, mendownload aplikasi ruangguru versi desktop. Ada beberapa kebelihannya lo dibandingkan
versi HP. Setelah anaknya Paklik membandingkannya, setidaknya ada beberapa
keuntungan di bawah ini.
1. Tampilan lebih nyaman
Versi
desktop, ketika diakses lewat laptop, tentu tampilannya lebih besar. Tampilan yang
besar begini, akan membuat pembelajar seperti anaknya Paklik merasa lebih
nyaman. Ya iyalah… kan bisa ditaruh di atas meja dan tinggal duduk seenaknya. Tidak
perlu memegangnya seperti HP. Megang HP terus kan juga pegel. Iya, kan?
hasil screenshot ruangguru versi dekstop di web ruangguru (dok. katatemansaya) |
Selain
itu, kalau HPnya tidak terpakai kan bisa buat yang lain. Bukan buat youtube-an
dan nonton vlog artis lagi. Bukan. Tapi, setidaknya kan bisa buat mencatat
materi. Kan hari ini anak-anak lebih banyak menggunakan note di HP daripada di buku. Dimanfaatkan sekalian dong ya.
Kalau
pakai HP, terus pas lagi asyik-asyiknya nonton video belajar animasi, ada yang nelpon? Sedih banget gak sih? Ternyata
anaknya Paklik pernah mengalami kejadian tersebut. Dia sempat marah lo sama
temannya yang tiba-tiba telpon, tapi gak ada kejelasan. Sering kan, ya, teman-teman
kita iseng aneh gitu? Nah, ruangguru versi desktop inilah solusinya. Belajar nyaman
tanpa perlu takut terganggu apa pun.
“Termasuk
gangguan pacar yang nyebelin, Mas. Suka iseng nelpan-nelpon gak jelas.” Imbuh anaknya
Paklik. Saya pun ngakak.
2. Bisa untuk nobar
Tampilan
desktop laptop yang besar seperti itu, bisa banget buat nobar. Kalau sudah
nobar kan anteng tuh bareng-bareng. Belajar kelompok jadi tidak terlalu garing
banget kan, ya? Solusi terbaik saya kira.
tampilan ruangguru versi dekstop (dok. ruangguru) |
Kata
anaknya Paklik, pembelajaran di kelasnya pun sering pakai video. Sayangnya, video
dari youtube yang kadang gak banget. Sudah kualitasnya jelek, eh cara
menjelaskannya tidak menarik. Apa yang lebih buruk dari guru yang tidak mau
mengajar dan memberi solusi seperti itu?
“Besok
tak bilang ke guruku aja, Mas, biar pakai ruangguru versi desktop. Kan nanti
bisa nobar di kelas.” Nah, gitu dong, biar pembelajaran di kelas semakin
menyenangkan.
3. Biayanya jadi lebih murah
Kalau
satu aplikasi bisa untuk bareng, kan, bisa patungan tuh. Yang awalnya cuma dua
ribuan perhari, dengan patungan gitu lebih gila lagi, kan? Setidaknya, nanti
bisalah disistem kas gitu. Atau saling berbagi tuh. Anaknya Paklik yang bayar
ruangguru. Terus teman-temannya nanti yang beli snack setiap belajar. Gils…
Dengan
saling menguntungkan seperti itu, belajar kelompok jadi semakin yoi. Tidak ada
yang merasa dirugikan karena disuruh mikir sendiri dan yang lain cuma mencatat.
Nah, kalau begini kan makin adem ayem tuh persahabatan.
Posting Komentar