Halo, Sahabat, kembali lagi di blog ini. Terima kasih telah singgah dan perkenalkan saya Andrian Eka Saputra, S.S., Sahabat Rumah Belajar DIY 2020. Judul dari tulisan ini saya pelintir dari sebuah judul buku, yaitu Sudah Lama Tidak Bercinta, Ketika Bercinta Tidak Lama karya Berto Tukan. Pada tulisan ini, Sahabat akan membaca tentang keseruan diskusi sekaligus sosialisasi Rumah Belajar di MGMP Bahasa Indonesia MTs Kabupaten Bantul.
Pada tulisan sebelumnya, Sahabat sudah membaca pengalaman saya berbagi di MGMP Bahasa Inggris MTs Kabupaten Bantul. Lucu memang, saya selaku guru Bahasa Indonesia malah lebih dulu bertemu dengan MGMP Bahasa Inggris ketimbang Bahasa Indonesia. Akan tetapi, banyak bergaul membuat kita semakin banyak saudara, bukan? Ehe.
Ya, setelah diskusi melalui grup WhatsApp pengurus MGMP sedikit alot, akhirnya kami bertemu juga. Pertemuan terjadi di Omah Jejer, sebuah kedai makan di Bantul. Memesan dua ingkung ayam, kami bisa bercengkerama cukup lama di sana. Pada pertemuan ini, ada dua tujuan utama. Pertama, kami selaku pengurus membicarakan terkait bagaimana caranya meningkatkan kualitas guru Bahasa Indonesia madrasah di masa pandemi seperti ini? Kedua, saya selaku SRB DIY 2020 hadir membawa solusi untuk permasalahan pertama. Wuih!
Kami cukup lama mendiskusikan media apa yang paling efektif dalam pembelajaran jarak jauh ini? Dari cerita beberapa teman guru, hampir semuanya kemudian bermuara pada WhatsApp. Media dengan logo warna hijau ini dianggap paling mudah diakses oleh siswa dan hanya membutuhkan sedikit kuota internet untuk menjalankannya. Akan tetapi, ada pula pandangan yang melihat pembelajaran melalui WhatsApp adalah paling primitif saat pembelajaran jarak jauh ini. Mengapa? Ya, karena hanya melalui chatting.
Dengan latar belakang itulah saya kemudian hadir sebagai SRB DIY menawarkan Rumah Belajar sebagai media pembelajaran alternatif kepada mereka. Saya memberikan perbandingan antara WhatsApp dengan Rumah Belajar. Keduanya bisa diakses dengan mudah oleh siswa. Perbedaannya, Rumah Belajar bisa diakses dengan kuota belajar, sedangkan WhatsApp tidak. Selain itu, Rumah Belajar adalah portal pembelajaran yang menyediakan banyak media, sementara WhatsApp tidak. Sampai di sini saja, Rumah Belajar seharusnya menjadi pilihan pertama sebelum WhatsApp. Meskipun, Rumah Belajar belum menyediakan fitur chatting seperti WhatsApp, tapi sudah punya fitur e-learning yang bisa dimanfaatkan untuk penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.
Setelah diskusi yang menarik ini, kami akhirnya berfoto bersama dan kembali ke rumah masing-masing. Akan tetapi, tentu saja, kami tidak melupakan dua ingkung yang sudah tersaji di meja makan. Ya kali mau dibiarkan begitu saja. Ehe.
Seperti judul tulisan ini, kami yang lama tak bertemu, sekalinya bertemu tidak lama. Ya gimana lagi? Kahanan je.
Yuk, intip dokumentasi kegiatan ini di media sosial Andrian Eka Saputra, S.S. Klik saja pada media mana Sahabat ingin menikmatinya.
Instagram: @andrianeksa
Facebook: Andrian Eksa
Siapa saja yang hadir dalam sosialisasi kali ini? Klik di bawah ini.
Presensi kehadiran peserta sosialisasi
Merdeka Belajarnya, Rumah Belajar Portalnya, Maju Indonesia
#merdekabelajar #nadiemmakarim #pembaTIK2020 #merdekabelajar #tributetohendriwidiatmoko #guruberbagi #gurupenggerak
Posting Komentar