Pembelajaran Bahasa Indonesia pada tingkat mana pun, baik sekolah dasar sampai perguruan tinggi masih sering dipandang sebelah mata. Ada pandangan yang melihat Bahasa Indonesia tak perlu dipelajari karena sudah tinggal di Indonesia. Ada pula pandangan yang melihat Bahasa Indonesia sebagai pelajaran yang paling membosankan. Pandangan-pandangan tersebut tidak ada yang salah. Hal ini berkaitan dengan terlalu banyaknya teks yang mesti dipelajari di dalam Bahasa Indonesia. Akan tetapi, pandangan tersebut pun bisa ditepis dengan penerapan model pembelajaran yang tepat.
Di masa pandemi ini, kemudian saya dipertemukan dengan Rumah Belajar, salah satu portal pembelajaran yang ternyata ada di Indonesia. Barangkali karena kemalasan saya hingga baru di masa paling sepi inilah saya menemukan portal pembelajaran yang variatif dan gratis. Saya pun menyambutnya dengan baik. Jari-jari saya menuntun huruf-huruf dalam papan tik dan kursor pada tetikus untuk menyelami lebih dalam terkait Rumah Belajar. Saya pun menemukan jawaban atas permasalahan pembelajaran Bahasa Indonesia yang membosankan, terutama yang dapat saya manfaatkan di dalam kelas. Ialah sebuah media pembelajaran berbasis gim, Edugame Rumah Belajar. Dari sekian permainan yang didasarkan pada pembelajaran Matematika dan IPA, saya pun menemukan permainan yang cocok untuk Bahasa Indonesia. Ialah Pancing Kata, sebuah permainan interaktif yang dapat melatih pengetahuan Bahasa Indonesia, terutama pada materi kebahasaan atau tata bahasa.
Setelah mencoba berkali-kali, saya pun membawanya ke dalam kelas. Dalam sebuah kelas daring Bahasa Indonesia, saya memanfaatkan permainan "Pancing Kata" pada fitur Edugame Rumah Belajar sebagai sebuah ice breaking untuk memecah ketegangan pembelajaran. Seusai menjelaskan materi, saya kemudian memandu siswa memanfaatkan gawai masing-masing untuk mengakses Edugame Rumah Belajar. Dengan penerapan permainan ini, anak-anak bisa bermain sambil belajar. Hal ini menjadi nilai lebih pada pembelajaran Bahasa Indonesia.
Mengapa saya memilih Pancing Kata? Alasan utama yang paling masuk akal adalah di semua jenis teks yang dipelajari dalam Bahasa Indonesia terdapat materi kebahasaan atau tata bahasa. Melalui Pancing Kata ini, siswa bisa langsung praktik kebahasaan sekaligus melatih kemampuan bermainnya. Karena berbasis permainan, siswa tidak hanya fokus pada materi kebahasaan, tetapi sekaligus dalam strategi permainan. Hal ini tentu menjadi kekayaan tersendiri dalam pembelajaran Bahasa Indonesia yang menyenangkan.
Kalau sudah terbukti menyenangkan seperti ini, apakah masih mau melihat Bahasa Indonesia dengan sebelah mata?
Merdeka Belajarnya, Rumah Belajar Portalnya, Maju Indonesia
#merdekabelajar #nadiemmakarim #pembaTIK2020 #merdekabelajar #tributetohendriwidiatmoko #guruberbagi #gurupenggerak
Posting Komentar